Art

untukmu 'dinda'

dinda....
Jikalau tiba saatnya bertemu...
bersabarlah dikau dengan kekuranganku....
bersabarlah dikau dengan apa yang tampak sekilas....
sesungguhnya aku ini hanyalah seseorang anak adam yang
biasa-biasa saja....
yang biasa dipandang sebelah mata....

dinda....
Jika Allah memang memilihku tuk mendampingimu....
Kumohon....
Hendaklah dikau selalu mengingatkan diriku ini yang
lemah ini....
Yang mungkin menelantarkan hak-hakmu....
Yang mungkin lupa diri dan tak tau diri....
Yang mungkin lupa akan kewajibanku ini....

dinda....
Terimalah salamku ini....
Jagalah dirimu dengan sebaik-baiknya dinda....
Berimanlah pada Allah swt....
dan bertakwalah pada Allah....
Patuhilah Allah dan Rasulnya....
Jangan terbawa oleh arus musuh-musuh Islam dinda....

Ingatlah.....
Sesungguhnya Allah swt. bersama orang-orang yang
sabar....

Jikalau bukan takdir kita untuk bertemu....
Doaku semoga Allah mempertemukanmu dengan Ikhwan yang
lebih baik dariku....
Yang akan membahagiakanmu di dunia dan membimbingmu menuju
kebahagiaan akhirat....




Bangsa ini..


Negeri ini mengaku beradab tapi sering biadab menyebar asap,
asap begitu membumbung tapi dimana bara api,
tak disangka tersimpan di dalam hati
sesak paru-paru penduduk seperti dicekak
seringkali tertelan sendiri gumpalan dahak di ujung tekak
mulut pengap, nafas tak sedap, berkecap seperti melahap

Negeri ini mengaku bersatu, tapi sering berseteru menebar debu
debu begitu menggunung tapi dimana angin berarak
tak disangka terhembus di dalam benak
pedih mata penduduk seperti dicucuk
seringkali tergenang sendiri aliran air mata di pelupuk
hidung mampat, ingus membatu, bernapas seperti membeku

Negeri ini mengaku berdemokrasi, tapi sering beraksi melempar batu
batu begitu menumpuk tapi dimana kerakal
tak disangka terganjal di dalam akal
sakit tenggorokan penduduk seperti dibeler
Seringkali tersedak sendiri getaran suara di leher
kerongkongan gosong, batuk mengejan, berbicara seperti mengigau

Negeri ini perlu udara segar……